barusan gue baru aja dimarahin sama nyokap gue gara gara gue bilang gue mau ikut tataran.dan akhirnya gue mengurungkan niat gue buat dateng dan ikut tataran,meskipun katanya bakal diincer kalo ga dateng.
dari tulisan diatas,mana poin pentingnya?
oke,pertama tataran,trus dilarang orang tua,trus diincer kalo ga dateng.gue bakal bahas satu satu
yap,generasi pendidikan sekarang memang sedang semrawut.sepertinya para generasi muda dewasa ini mudah meletup emosinya.dan akibatnya sering terjadi kekerasan didalam sekolah maupun diluar sekolah.kalau diluar mungkin kayak tawuran.tapi saya tidak akan membahas masalah itu.lalu ada juga tataran atau bahasa halusnya seleksi anggota baru.
tataran,atau kalau secara garis besarnya termasuk bullying juga,merupakan "menu wajib" untuk para junior.sudah kodratnya kalau junior selalu ditindas sama senior.biasanya senior sudah "menandai" juniornya saat MOS atau hari hari pertama sekolah.biasanya mereka mencari yang gaya gayanya kayak jagoan.lalu nanti mereka bakal dikumpulkan di suatu tempat -biasanya di lapangan kosong yang jauh dari mana mana- untuk ibaratnya syarat wajib untuk bergabung sama geng sekolah dan salah satu ujian untuk mendapatkan jaket geng -dan itu merupakan kebanggan bagi para anggotanya- ,lalu para senior akan "menjalankan tugasnya",entah itu melakukan kontak fisik seperti memukul,menendang,atau cara lain seperti partai,atau mungkin "sparing" melawan stm atau sekolah musuh,yang paling standar mungkin tes fisik seperti push up,sit up dsb.kadang kadang mereka menyiksa,mungkin sebagai refleksi dari apa yang mereka (para senior) alami kala mereka masih menjadi junior.hal itu agar para junior menjadi segan kepada seniornya.apakah dasar mereka menyiksa junior?ya seperti itu tadi.,refleksi dari apa yang mereka alami sebagai junior.mungkin mereka tidak sekejam itu,tapi mereka merasa itulah saat untuk balas dendam.dan tempat pelampiasannya adalah junior lagi.siklus itu terus berulang,sehingga mungkin sudah menjadi tradisi.hal ini jelas sangat tidak baik.
lalu sekarang masalah orangtua,orangtua yang mengetahui anaknya akan atau sudah mengalami bullying,pasti akan khawatir dan marah.apalagi setelah melihat ada bukti bukti penyiksaan seperti luka,lecet,atau mungkin tubuh yang lebam.banyak anak anak yang tidak jujur dan bilang akan pergi kerumah teman atau semacamanya saat ingin tataran,umumnya karena mereka takut orangtuanya khawatir.
kalaupun orangtua mengetahui hal tersebut,mereka pasti akan melaporkan ke pihak sekolah dan polisi.lalu apabila senior mengetahui siapa junior yang melaporkan ke pihak berwenang,maka para senior tentu akan semakin menindas junior tersebut.cara yang terbaik adalah pindah dari sekolah tersebut,agar tidak mengalami kekerasan seperti itu lagi.
solusi dari saya,yaitu hentikanlah kekerasan seperti ini.karena sangat berdampak tidak baik kedepannya.mungkin bisa menyebabkan trauma pada korbannya,apalagi apabila ada yang sampai meninggal dunia.kita harus bisa menahan emosi,agar hal seperti itu tidak terjadi.lalu sebaiknya sebelum kita memutuskan sesuatu,apalagi sampai ikut "kegiatan" seperti itu,ada baiknya kita mendiskusikan kepada orangtua.memang kmungkinan besarnya adalah kita akan dilarang,tapi orangtua lebih mengetahui apa yang terbaik untuk kita,jadi ikutilah kata kata orangtua.terakhir,apabila kita menjadi senior,lalu kita melihat junior yang bersikap diluar batas,lebih baik kita menegurnya saja.apabila tidak digubris,mungkin diberi teguran yang lebih keras,asal tidak berlebihan
mungkin saya terlihat munafik karena saya ikut juga geng sekolah,tapi tidak lebih dari sekedar memperluas pergaulan saja.sejujurnya,saya tidak pernah datang atau ikut tataran seperti itu.tulisan tadi hanyalah opini dari sudut pandang saya sebagai salah satu generasi muda di indonesia.maaf apabila ada kesalahan kata.semoga kita bisa lebih baik kedepannya dan era bullying segera berakhir.amin
Sabtu, 25 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar